Hal pertama yg gue inget dan sadar betul kalo gue adalah penyuka musik adalah ketika gue menjadi fans Koes Plus. Dan itu terjadi mungkin pada sekitar tahun 1993. Waktu itu gue kelas 3 SD. Nggak tau juga apa yg waktu itu lagi ngehits di kalangan teman teman seusia gue.
Dan jujur aja gue malu saat itu kalo temen temen gue tau gue ngefans Koes Plus secara band itu adalah band tua di mana mereka jaya jauh sebelum gue lahir.
Tahun 1994 gue dapet kaset tua punya oma gue, dan itu kasetnya Wieteke van Dort, musisi Belanda dengan beberapa lagu berbahasa Indonesia yg berlogat agak timur.
Dan lagi lagi gue menyembunyikan itu dari temen temen gue.
Wieteke ini menurut gue adalah musisi keren yg akan gue ingat terus kalo dia pernah nemenin masa kecil gue.
Sekarang gue nyimpen mp3 nya Wieteke van Dort dengan susunan materi lagu yg sama dengan materi yg dulu gue denger dari kaset oma gue.
Banyak musik yg udah mempengaruhi gimana gue bermusik sekarang, sebutlah The Beatles, Guns n Roses, Metallica yg nemenin masa SMP gue. Masuk di era SMA, Slipknot, System of a Down dan Slank jadi kesukaan gue.pas saat itu gue juga mulai mendengarkan musik musik lain yg agak ngepop ky ABBA, Cranberries dan The Pretenders.
Mulai masuk kuliah, semakin banyak lagi musik yg gue dengerin. Sampai pada tahun 2010, gue berkeputusan untuk mendirikan sebuah band yg akan gue seriusin. Bukan untuk cari uang, tapi untuk prove to myself kalo gue bukan cuma pendengar musik aja tapi karya gue juga didengar oleh orang lain.
Band itu sampai sekarang dikenal dengan nama Sastrosastri. Mungkin karena terlalu banyak pengaruh musik yg gue terima, berimbas di Sastrosastri yg basic nya adalah band orkes tapi dimainkan secara fusion dengan menggabungkan banyak macam genre musik.
Sekarang gue sangat menikmati apa yg gue ciptakan di Sastrosastri. Rekan rekan musisi yg luar biasa dan sangat bertalenta di band ini juga adalah sesuatu yg wow buat gue.
Project lain di luar Sastrosastri juga ada gue maen di band folk country Melissa McMonroe. Gue juga proud untuk menjadi bagian di grup orkestra gamelan Nikimuzieku.
Dan itu semua adalah hasil pendidikan musik non formal gue yg diajarkan dengan baik oleh Tony Koeswoyo dan saudara saudaranya, Wieteke van Dort, John Paul George Ringo, hingga sumpah serapah Axl Rose dan cemerlangnya JS Bach.
Akhir kata, gue mau sangat berterima kasih untuk musisi musisi yg udah setia mengajarkan segalanya buat gue. Tanpa karya kalian, mungkin ga ada cerita gue yg musisi ini.
No comments:
Post a Comment